Cari Blog Ini

Selasa, 15 Februari 2011

Kebohongan adalah sifat manusia yang sudah formal dalam kehidupan sehari-hari. Disamping banyaknya sifat kebohongan juga bisa menjadikan manusia tersebut memiliki sifat iri, dengki, sombong. Kebohongan bisa menjadi kebiasaan jika yang berbohong tersebut tidak merubah atau berusaha untuk jujur, karena sifat itu bisa menyatu kedalam perkataan yang dilontarkan apapun itu.
Sifat manusia berubah-ubah setiap detiknya, mungkin bisa disadari, mungkin juga tidak. Begitu juga dengan bohong bisa disadari juga tidak oleh sipelaku, karena biasanya bohong yang disadari itu berarti disengaja, sedangkan bohong yang tidak disadari berarti sipelaku bisa saja lupa akan kejadian yang dialaminya untuk diceritakan kembali.
Kebohongan juga bisa dilakukan demi kebaikan si pelaku dengan orang lain yang bersangkutan, contohnya berbohong karena ingin menjaga rahasia demi menjaga perasaan orang lain. Itu hanya contoh sebagian kecil dari permasalahan tentang kebohongan di kehidupan sehari-hari. Mungkin dari setiap perkara yang terjadi bisa menimbulkan perselisihan antar sesama karena kedustaan dari masing-masing pihak.
Karena kebohongan bisa menghilangkan kepercayaan dari si korban kepada pelaku. Banyak modus kejahatan karena kebohongan menjadi penipuan dengan berbagai cara sehingga merugikan banyak pihak dan bisa menjadi sebuah hukuman bagi si pelaku.
Cara mudah menjaga kepercayaan dengan mengendalikan perasaan apapun yang sifatnya buruk, cara agar tidak berbohong adalah dengan selalu mengingat kepada Tuhan, karena Tuhan tidak pernah berbohong telah menciptakan kita dan memberikan kesempurnaan seperti halnya akal budi pekerti untuk berfikir dan digunakan untuk kebaikan agar bermanfaat untuk orang banyak
Dari sekian banyak dan jenis kasus kebohongan yang terjadi bisa juga menjadi kematian  kepada si pelaku karena si korban tidak terima dibohongi dengan berbagai alasan, itu sudah tingkat menengah keatas dari berbagai kasus lainnya. Dikehidupan masyarakat berbohong sudah lazim terjadi, timbulnya sifat itu karena adanya iri, dengki kepada orang lain sehingga menimbulkan perkara, pertikaian, juga pembunuhan karena kebohongan yang mungkin sepele dimata masyarakat lainnya.
Menyombongkan diri seakan-akan punya segalanya yang ternyata tidak adalah kebohongan karena gengsi terhadap lingkungan sekitarnya.
Perilaku manusia tidak bisa dipungkiri dari berbagai macam aspek tentang peran hidup dalam kehidupan, menemukan dan memainkan peran dalam kehidupan sangat sulit karena seringkali bertolak belakang dengan kegiatan sehari-hari. Sejak kecil orang tua kita tidak mengajarkan untuk berbohong, karena secara agama bohong itu dosa, namun manusia selalu menganggap remeh dosa tersebut demi kepentingan pribadi. Maka dari itu sanksi-sanksi tanpa disadari berlangsung kepada diri manusia itu sendiri dengan sifat yang dimiliki.
                Banyak faktor yang mendorong manusia untuk berbohong
¡  Kemunafikan
¡  Gengsi
¡  Mementingkan diri sendiri
¡  Kepuasan pribadi
¡  Kesombongan
Dari berbagai faktor tersebut tidak mengurangi sedikitpun rasa manusia untuk berfikir bahwa sesungguhnya ada feel yang istimewa di dalam diri selain untuk melakukan sifat dan perbuatan yang tidak baik.
Kesadaran sangat penting dan bermanfaat untuk kita dan orang lain. Kesadaran yang membentang di dalam jiwa sulit diterjemahkan oleh diri sendiri, namun bisa kita lakukan asal ada faktor-faktor positif yang mendukung aspek moril yang akan di keluarkan.
Nafsu akan pengharapan sesuatu juga berpengaruh dalam diri manusia untuk mendorong keluarnya sifat kebohongan, tapi dapat dikendalikan jika kita selalu mengingat siapa diri kita dan siapa yang paling berkuasa dari pada kita. 
Manusia tidak pernah sadar akan segala perbuatan yang dilakukan bisa menimbulkan akibat positif ataupun negatif. Dari setiap perkara yang muncul bisa menimbulkan kepanikan, didalam diri maupun diluar diri, bisa juga timbulnya kepanikan dilingkungan sekitar yang dikarenakan oleh satu orang.
Hanya karena tidak terima dengan ucapan si “A”, si “B” ber-statement yang tidak bisa dipertanggung jawabkan oleh dirinya sendiri, dan membuat si “A” memiliki sifat benci dan dendam. Begitu juga si “B” yang dendam pada awalnya.
Dari kutipan diatas kita bisa mencerna bahwa dari satu sifat bisa menimbulkan berbagai sifat yang lain (negatif). Sulit untuk menerima saran orang lain adalah contoh orang yang munafik, bisa mengomentari orang lain tapi tidak mau dikomentari orang lain. Merasa dirinya sudah paling benar dan memiliki segalanya yang padahal itu semua hanya kebohongan semata karena gengsi dengan orang lain yang memiliki segalanya.
Dari berbagai sifat yang ada masing-masing memiliki karakter dan dampak yang berbeda, ada yang pintar menyembunyikan dan ada juga yang mudah mengeluarkan. Membohongi diri sendiri adalah sifat yang seharusnya diperangi oleh diri sendiri karena orang mudah emosi tapi sulit mengendalikan emosi tersebut. Dari emosi tersebut timbul kepanikan dan akhirnya timbul kebohongan untuk menutupi sesuatu dalam dirinya.
Seperti halnya dalam rumah tangga tidak menutup kemungkinan timbul kebohongan sehingga mengakibatkan keretakan dalam rumah tangga. Kemunafikan itu sendiri yang membuat manusia seakan-akan apa yang telah dilakukannya itu benar yang akhirnya menjerumuskan dirinya sendiri dalam kepanikan hidup sehingga terus menerus dia akan berbohong kepada orang lain dan juga dirinya sendiri.